a href="http://cooltext.com">My Apocalypse
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own

lost



Ilmuwan Inggris Temukan Jel untuk Cegah Penularan AIDS

Perang terhadap Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), terus mengalami kemajuan. Sejumlah ilmuwan yang dipimpin Profesor Robin Offord dan Olivier Hartley dari Universitas Jenewa, Swiss, baru-baru ini, berhasil mengembangkan sejenis molekul yang diyakini dapat melindungi manusia dari virus HIV/AIDS.

Sebuah protein yang disempurnakan dari protein sistem kekebalan tubuh manusia itu terbukti dapat melindungi monyet betina dari virus HIV.
Rencananya, formula itu dikembangkan dalam bentuk jel yang dapat digunakan manusia untuk mencegah penularan HIV secara seksual. Dalam uji laboratorium, senyawa itu mampu melindungi sel dari serangan virus HIV selama satu hari penuh.

Artinya, secara teori, orang yang menggunakan jel kimia itu terlindungi dari serangan HIV/AIDS setidaknya 24 jam sebelum berhubungan seks. Maksimal pada tahun depan, efek samping jel tersebut terhadap manusia sudah dapat diketahui. Kemudian, obat pencegah itu diuji tingkat kemanjurannya dalam menghalangi infeksi HIV/AIDS pada kelompok yang berisiko tinggi.

Selanjutnya, Offord dan rekan-rekannya akan mengembangkan cara yang lebih murah dan mudah untuk membuat molekul tersebut. Seperti diketahui, HIV dapat memproduksi sel sendiri dalam aliran darah manusia, yaitu pada sel-sel darah putih (leukosit). Sel-sel darah putih yang biasanya melawan bila diserang virus, tidak akan melawan HIV.

Hal ini bisa terjadi karena HIV merupakan sejenis retrovirus atau virus yang dapat berkembang biak dalam darah manusia. Belakangan, virus tersebut menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih, termasuk limfosit, yang disebut "T-4" atau T-penolong (helper) yang juga dikenal dengan sel CD-4. Untuk dapat menginfeksi CD-4, HIV membutuhkan reseptor--satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dalam tubuh--yang disebut CCR5.

Menurut penelitian Offord dan timnya, orang yang mempunyai banyak sel CD-4 dengan sedikit CCR5 hampir dipastikan aman dari infeksi HIV. Sel itu berperan sebagai kurir sistem kekebalan kimia yang disebut regulated on activation normal T expressed and secreted (RANTES). Nah, RANTES inilah yang sedang dikembangkan oleh tim pimpinan Offord untuk mencegah infeksi HIV. (mydoc/t2t)



Wanita Hamil dan Balita Sebaiknya Hindari Mie Instan

Dewasa ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah sajian yang bernama 'mie instan.' Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa menyisipkan mie instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu menyimpan beberapa bungkus mie instan untuk mencegah kelaparan di malam hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instan sebagai logistik wajib.

Wajar jika mie instan disukai, karena selain praktis, cepat, lezat dan murah. Namun tahukah anda bahwa mie instan tak mempunyai kandungan gizi yang cukup dan bahkan zat additivenya (tambahan) tak baik untuk wanita yang tengah hamil dan juga balita.

Mie, dalam masyarakat Cina merupakan simbol panjang umur karena bentuknya yang panjang jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instan, mie kering, mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum). Ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari pati tepung kacang hijau.

Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka, tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie instat, dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir atau mangkuk.

Mie instat sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemprosesan ia dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mi instant memang tepung terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).

Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.

Meski risiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.
Selain itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.

Kalau mau bergizi lengkap, perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, atau kecambah, tambahkan juga baso, udang , telor, sosis atau kornet. Bahan-bahan ini tinggal dimasukkan saat kita merebus mie..mudah bukan? Dan yang perlu diingat, sebaiknya hindari konsumsi mie instant setiap hari. (mydoc/tutut)

Minggu, 28 Desember 2008

Bio Teknologi



Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan glahirnya organisme baruh produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
* Jagung resisten hama serangga
* Kapas resisten hama serangga
* Pepaya resisten virus
* Enzim pemacu produksi susu pada sapi
* Padi mengandung vitamin A
* Pisang mengandung vaksin hepatitis

Perbedaan Bioteknologi dengan Breeding
Proses perubahan sifat biologis pada individu pada suatu spesies biasanya dapat dilihat melalui proses breeding. Hal tersebut sangat berbeda dengan perubahan sifat yang terjadi melaui proses bioteknologi. Proses bioteknologi dapat menyebabkan perubahan individu tanpa harus melakukan perkawinan silang, tetapi melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain dengan prosedur khusus. Prosedur khusus tersebut adalah rekayasa genetik (Genetic Engineering).
Rekayasa Genetika Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi.
Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:
1. Isolasi gen
2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik
3. Mentransfer gen tersebut ke organisme baru
4. Membentuk produk organisme transgenik.

Gambar 1. Proses rekayasa genetic pada proses bioteknologi.

Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu:
1. Melalui proses introduksi gen
2. Melalui proses mutagenesis

1. Proses introduksi gen

Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:
a. membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik.
b. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
c. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
d. Uji coba kultur tersebut di lapangan

2. Mutagenesis

Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
Gambar 2. Proses Mutagenesis

Dampak Produk Bioteknologi

1. Dampak Positif:
a. Peningkatan kualitas tanaman produksi
b. Peningkatan perekonomian petani dan perekonomian suatu negara, sebagaimana laporan dari the International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications (ISAAA) yang menyatakan adanya peningkatan pendapatan sekitar 7,7 miliar petani dari negara-negara berkembang setelah mereka menanam tanaman transgenik, juga peningkatan pendapatan nasional Cina yang mencapai 750 dollar pada tahun 2003.

2. Dampak gkontroversih
a.Bidang lingkungan : Bagaimana dampak produk bioteknologi terhadap lingkungan (apakah irreversible ?)
b. Bidang kesehatan : Apakah produk bioteknologi untuk kesehatan manusia
c. Bidang Agama : Apakah produk ini terkesan hplaying Godh?
d. Bidang perdagangan global : Apakah akan terjadinya dominasi Negara-negara maju?

Kesimpulan

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa produk bioteknologi masih merupakan lahan penelitian yang sangat potensial untuk kemajuan dan kesejahteraan manusia dengan meminimalisasi dampak negatif dari produk tersebut.

Setitik harapan menyilaukan mata hati ini....
Cahaya yang datang berlalu begitu saja.....
Lenyap dari hadapanku....
Bersama semua harapanku.....
Harapan untuk bisa nikmati hangatnya kasih sayank......
kasih dan sayank dari sang kekasih....

Saat indah mulai kurasakan......
Pergi menghilang terganti kepedihan jiwa.....
Apa ku tak pantas untuk dicintai....?
Apakah memang tak ada cinta yang indah untukku...?
Akankah ku mampu menunggu datangnya masa itu.........?
Masa indah yang menjadi sebuah harapanku slama ini.......

Tiba-tiba cinta datang.....
Namun secepat itu pula cinta pergi dariku........
Bagaikan angin malam.....
Yang datang dan pergi selintas dalam raut jiwa malamku.....
Inikah takdirku...........?
Tersenyum ku menjawb dengan senyuman penuh dusta......

Hanya angan bukanlah sebuah masalah yang harus kudapatkan..
Tapi sesuatu yang harus kusikapi....
Harus ku jelajahi......
Untuk kemudian kuterima dengan sepenuh hati...
Meskipun pahit....
Kenyataan hidup yang ku hadapi.....

Wahai para pecinta........
Datanglah untuk hinggapi hidupku.........
Yang termenung........
Menunggu Mu datang menghampiriku...
Membawa cinta yang indah....
Cinta untuk mengantarkanku pada jalan Mu..........

Kamis, 25 Desember 2008

Alga Indonesia


Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air. Salah satu mahluk hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah alga.

Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Didalam alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini, pemanfaatan alga sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.

Berbagai jenis alga seperti Griffithsia, Ulva, Enteromorpna, Gracilaria, Euchema, dan Kappaphycus telah dikenal luas sebagai sumber makanan seperti salad rumput laut atau sumber potensial karagenan yang dibutuhkan oleh industri gel. Begitupun dengan Sargassum, Chlorela/Nannochloropsis yang telah dimanfaatkan sebagai adsorben logam berat, Osmundaria, Hypnea, dan Gelidium sebagai sumber senyawa bioaktif, Laminariales atau Kelp dan Sargassum Muticum yang mengandung senyawa alginat yang berguna dalam industri farmasi. Pemanfaatan berbagai jenis alga yang lain adalah sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel ataupun sebagai pupuk organik.

Alga Laut sebagai Sumber Makanan
Kandungan bahan-bahan organik yang terdapat dalam alga merupakan sumber mineral dan vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun agarose. Agarose merupakan jenis agar yang digunakan dalam percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi dan mikrobiologi.
Potensi alga sebagai sumber makanan (terutama rumput laut), di Indonesia telah dimanfaatkan secara komersial dan secara intensif telah dibudidayakan terutama dengan tehnik polikultur (kombinasi ikan dan rumput laut).

Alga Laut sebagai Adsorben Logam Berat
Pemanfaatan sistem adsorpsi untuk pengambilan logam-logam berat dari perairan telah banyak dilakukan. Beberapa spesies alga telah ditemukan mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk mengadsorpsi ion-ion logam, baik dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk sel mati (biomassa). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gugus fungsi yang terdapat dalam alga mampu melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut terutama adalah gugus karboksil, hidroksil, sulfudril, amino, iomodazol, sulfat, dan sulfonat yang terdapat didalam dinding sel dalam sitoplasma.

Menurut Harris dan Ramelow (1990), kemampuan alga dalam menyerap ion-ion logam sangat dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti ukurannya yang sangat kecil, berat jenisnya yang rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain. Untuk mengatasi kelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi biomassanya. Immobilisasi biomassa dapat dilakukan dengan mengunakan (1) Matrik polimer seperti polietilena glikol, akrilat, (2) oksida (oxides) seperti alumina, silika, (3) campuran oksida (mixed oxides) seperti kristal aluminasilikat, asam polihetero, dan (4) Karbon.

Berbagai mekanisme yang berbeda telah dipostulasikan untuk ikatan antara logam dengan alga/biomassa seperti pertukaran ion, pembentukan kompleks koordinasi, penyerapan secara fisik, dan pengendapan mikro. Tetapi hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukan bahwa mekanisme pertukaran ion adalah yang lebih dominan. Hal ini dimungkinkan karena adanya gugus aktif dari alga/biomassa seperti karboksil, sulfat, sulfonat dan amina yang akan berikatan dengan ion logam.

Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Bioaktif
Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida.Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Alginat
Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18 % berat kering.

Pemanfaatan senyawa alginat
didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.

Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan Biodiesel
Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin. Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti didarat, tanpa penyemaian benih, gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.


Alga Laut sebagai Pupuk Organik
Dikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang sangat penting bagi semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung bahan kimia sintesis.
Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah.
Penutup
Indonesia adalah negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km. Disepanjang garis pantai, tumbuh dan berkembang berbagai jenis alga laut yang berpotensi sebagai biotarget industri. Berbagai riset mutlak dilakukan untuk pemanfaatan secara optimal kekayaan hayati ini secara berkelanjutan. Riset-riset kimiawan terutama dituntut untuk mencari bahan baku industri, senyawa bioaktif, pengembangan produk-produk turunan berbasis alga, dan mempelajari misteri dan keunikan-keunikan alga dalam hubungannya sebagai bagian dari ekosistem.


Bakteri akuatik dapat menjadi sumber tabir surya (sunscreen) alami yang protektif UVA, menurut peneliti di Israel.
Morris Srebnik di The Hebrew University of Jerusalem dan rekan-rekannya mengisolasi sebuah asam amino yang menyerap radiasi ultraviolet, dari bakteri akuatik.
Asam-asam amino mirip mikosporin (MMA) merupakan metabolit-metabolit yang ditemukan dalam beberapa spesies bakteri perairan dangkal. Karena bakteri-bakteri ini normalnya terpapar terhadap kadar radiasi UV yang tinggi, mereka toleran terhadap efek-efek merusak dari sinar UV.
Tim Srebnik mengisolasi sebuah MMA yang disebut porfiria-344 dari bakteri akuatik Aphanizomenon flos-aquae. Mereka membandingkan serapan UVA nya dengan produk-produk perlindungan sinar matahari komersial dan menemukan bahwa porfiria-334 menunjukkan faktor proteksi matahari (SPF) 4 yang sebanding terhadap sinar UVA.
Tabir surya (sunscreen) menjadi populer karena membantu mencegah luka bakar akibat cahaya matahari, penuaan kulit dan kanker kulit dengan menyerap dan memantulkan radiasi UV. Sinar UV yang memiliki panjang gelombang lebih panjang (UVA) lebih kecil kemungkinannya menyebabkan luka bakar matahari dibanding sinar UV yang memiliki panjang gelombang lebih pendek (UVB). Akan tetapi, sinar-sinar UVA lebih besar kemungkinannya menghasilkan spesies-spesies radikal bebas yang merusak DNA, kemungkinan mengarah pada kanker.
Kebanyakan produk tabir surya komersial memberikan proteksi tertentu terhadap UVB dan UVA panjang-gelombang pendek. Tetapi hanya sedikit senyawa yang bisa bertindak sebagai penyaring UVA penuh, dan banyak lainnya yang tidak sangat stabil, kata Srebnik.
MAA menyerap paling tinggi pada rentang UVA, dan porfiria-344 bisa menyerap energi UV tanpa menghasilkan spesies reaktif berbahaya. "Porfiria-344 bisa berfungsi sebagai sunscreen pelindung UVA dengan memberikan proteksi yang luas terhadap radiasi UV," papar Srebnik
.

Rabu, 24 Desember 2008

KARET



Kategori Kimia MaterialSemak Gurun sebagai sumber karet alternatifOleh Soetrisno
Peneliti di Canada telah menemukan sebuah sumber alternatif komersial untuk karet berkualitas tinggi.
Karet alami, yang digunakan dalam produksi lebih dari 40.000 produk komersial, dihasilkan dari berbagai spesies tanaman karet berbeda. Akan tetapi, kurangnya kanekaragaman genetika telah menjadikan tanaman karet rentan terhadap serangan penyakit. Dengan demikian, pengembangan sebuah alternatif untuk material ini akan sangat bermanfaat, kata para peneliti ini.
John Vederas dan Andrew Scholte dari University of Alberta, melirik proses pembuatan karet biosintetik, dengan membandingkan sumber yang paling umum digunakan, yakni pohon karet Brasil (Hevea brasiliensis), dengan sebuah alternatif, yaitu semak gurun (Parthenium argentatum). Mereka membuat analog-analog isopentenil difosfat berlabel-deuterium, sebuah bahan baku dalam sintesis karet, dan mengonversinya menjadi karet menggunakan enzim-enzim transferase karet yang diambil dari masing-masing tanaman.
Vederas dan Scholte menganalisis stereokimia produk atau tatanan 3D dengan NMR deuterium. Mereka menemukan bahwa stereokimia transferase karet dari semak gurun bisa menjadi sebuah sumber karet komersial.
Rincian tentang tatanan 3D zat-zat dalam sisi-sisi aktif transferase karet memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses biosintesis penting ini, kata Vederas.
Disadur dari:
http://www.rsc.org/ch


Proses untuk mengubah serpihan kayu, limbah pertanian dan biomasa lainnya menjadi bahan bakar transportasi telah meyita perhatian para peneliti. Salah satu dari peneliti yang tertarik mengembangkan teknologi ini adalah insinyur kimia George W. Huber, yang timnya di University of Massachusetts, Amherst melaporkan suatu proses pirolisis katalitik selektif yang untuk pertama kalinya mampu mengubah secara langsung selulosa kedalam senyawa yang dapat dipakai untuk membuat bensin (ChemSusChem, DOI: 10.1002/cssc.200800018)
Masalah yang terbesar dari konversi biomasa adalah yang dinamakan "recalcitrance" dari tanaman, yaitu ketidakmampuan secara cepat dan ekonomis untuk mengubah secara langsung karbohidrat kompleks dari tanaman menjadi bahan kimia berguna dan bahan bakar. Para peneliti mencari beberapa pendekatan baik fisis, kimia dan biologis untuk mengatasi masalah recalcitrance ini, termasuk teknik pirolisis baru yang dikembangkan oleh Huber dan mahasiswa pascasarjananya Torren R. Carlson dan Tushar P. Vispute.
Pirolisis adalah sebuah metode baku yang melibatkan pemanasan material padat organik, termasuk limbah pertanian dan industri pada suhu tinggi dan kedap oksigen. Proses ini akan mendekomposisi material tersebut menjadi campuran hidrokarbon cair.
Para peneliti di UMass mengidentifikasi kondisi − kondisi reaksi yang diperlukan untuk mengontrol pirolisis dari serbuk selulosa dan karbohidrat berbasis biomasa lainnya yang dicampur dengan serbuk halus katalis zeolite ZSM5. Selulosa pertama-tama akan terdekomposisi menjadi bahan organik volatil teroksigenasi yang secara selanjutnya memasuki pori-pori zeolit dan secara selektif mengalami serangkaian reaksi dekabonilasi, dehirasi, oligomerisasi dan reaksi lainnya. Huber mengatakan, proses mereka memakan waktu kurang dari 2 menit pada suhu 600°C didalam reaktor yang didesain khusus yang dapat menghailkan senyawa-senyawa aromatis berupa naphthalene, ethylbenzene, toluene, dan benzene; produk samping termasuk arang, H2O, CO, dan CO2.
Namun proses ini masih memiliki beberapa batasan saat ini. Sebagai contoh, para peneliti masih memakai selulosa murni sebagai bahan awal pirolisis. Tambahan lain, regulasi di US metapkan jika campuran bensin harus mengandung senyawa aromatis lebih kecil dari 25% termasuk kurang dari 1% untuk bensen.
Huber mengatakan, kalau menggunakan bahan biomasa alami harusnya akan menghasilkan produk yang sama dengan memakai selulosa murni ketika proses ini nantinya telah dioptimalisasi. Dia juga menyadari bahwa batasan peraturan dari bensin terhadap kandungan senyawa aromatis akan membatasi pemakaian produknya. Namun dia menjelaskan produk aromatis ini dapat dicampur dengan senyawa alkana dan komponen lain untuk membuat bensin standar, atau senyawa aromatis dapat di hirogenasi untuk menghasilkan alkana. Jika kami menggabungkan langkah hidrogenasi didalam proses ini maka secara prinsip akan dapat mengahsilkan bensin yang standar, ungkap Huber.
Metode pirolisis baru ini merupakan metode sederhana untuk mengolah biomasa dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat, komentar John R. Regalbuto, direktur dari National Science Foundation, yang mensuport kegiatan Huber. Proses Huber ini yang mengubah secara langsung selulosa menjadi bensin aromatis merupakan teknologi terdepan saat ini yang telah mengubah paradigma terhadap pembuatan bensin alternatif terbarukan, kata Regalbuto lebih lanjut.
Disadur dari:
http://pubs.acs.org/cen/news/86/i16/8616notw4.html
Gunakan fasilitas pencarian kata dibawah ini untuk mencari kata di chem-is-try.org



Nama pendingin Liebig diambil dari nama seorang ahli kimia organik Jerman abad ke-19, Justus von Liebig (1803-1873). Pendingin yang biasa digunakan untuk skala laboratorium ini terdiri dari dua tabung - tabung bagian dalam merupakan tabung yang dilalui uap panas yang akan dikondensasikan dan tabung bagian luar berperan sebagai jaket pendingin yang dialiri air dingin secara terus-menerus. Dengan demikian air dapat menyerap panas yang lebih banyak. Sirkulasi air yang konstan dalam jaket akan menjaga temperatur pendingin selalu konstan. Telah diketahui lebih dari satu abad bahwa Liebig bukanlah penemu sebenarnya dari peralatan laboratorium sederhana ini. Pada awal 1896, George Kalhbaum mencatat bahwa pendingin seperti ini dipakai pertama kali pada 1771 oleh seorang ahli kimia Jerman yang bernama Chsistian Ehrenfried Weigel (1748-1831), jauh sebelum Liebig memakainya. Beberapa tahun kemudian Max Speter menambahkan dua orang yang juga dianggap sebagai penemu alat ini. Keduanya bekerja secara terpisah, yaitu P. J. Poisonnier dari Perancis pada tahun 1779 dan ahli kimia Finlandia Johan Gadolin (1760-1852) pada tahun 1791.Pada desain asli dari Weigel, batas diantara tabung bagian dalam dan bagian luar pada pendingin air ini terbuat dari timah atau seng, dan tabung distilasi gelas berada di dalam tabung logam bagian dalam sehingga tidak mengalami kontak langsung dengan air pendingin. Beberapa pengembangan terhadap desain Weigel ini dilakukan oleh seorang ahli farmasi Jerman Johann Göttling (1755-1809) pada tahun 1794, dan oleh Liebig pada 1843. Liebig menghilangkan tabung logam bagian dalam dan meruncingkan ujung jaket pendingin sehingga tabung gelas distilasi dapat ditempelkan secara langsung pada jaket logam bagian luar dengan sumbat atau karet. Dengan desain ini tabung distilasi dapat mengalami kontak secara langsung dengan air pendingin.Banyak ahli kimia dan ahli farmasi yang belajar dari Liebig, dan diantara mereka banyak yang baru pertama kali memakai pendingin ini di laboratorium Liebig di Giessen dan Munich, sehingga tidaklah mengherankan jika nama Liebig lebih dikenal daripada penemu aslinya. Kesalahan identifikasi terhadap peralatan ini telah terjadi dalam literatur kimia pada tahun 1840an. Meskipun dalam sejarah distilasi disampaikan pendingin asli yang benar, namun identifikasinya terhadap Liebig telah ada dalam artikel-artikel yang terkenal dan dalam sejarah kimia. Oleh karena itu, hingga sekarang kita mengenal peralatan ini sebagai pendingin Liebig.Sumber : "The Origin of the Liebig Condenser" oleh William W. Jensen, Journal of Chemical Education, Vol. 83 (2006) hal. 23.

Senin, 22 Desember 2008

Mirza Gulam Ahmad

Ada satu faham baru dalam dunia islam,yang dianggap sebagai faham "pemodernisasi", yaitu faham yang dibangun oleh Mirza Gulam Ahmad al Qadiyani.
Ajaran-ajaran Mirza Gulam Ahmad al Qadiyani menggerayangi juga masyarakat umat islam di seluruh di dunia, terutama faham "Ahmadiyah Lahore".
Mirza Gulam Ahmad lahir di suatu desa bernama Qadiyan,di bagian Punjab India (sekarang Pakistan) pada tahun 1836 dan wafat di situ juga pada tahun 1908, 3 tahun setelah wafatnya Muhammad Abduh.
Jadi, 4 orang di antara pemuka pemodernisasi agama hampir bersama zamannya, yaitu Sayid Jamaludin Ak Afgani (wafat 1897), Sir Sayid Ahmad Khan (wafat 1898), Muhammad Abduh (wafat 1905) dan Mirza Gulam Ahmad (1908).
Adalah suatu kenyataan pula, bahwa Jamaludin Al Afghani dan Muhammad Abduh menentang habis-habisan Sir Sayid Ahmad Khan dan Mirza Ghulam Ahmad dan menganggap kedua yang di belakang ini hanya alat kolonial inggris semata-mata (baca majalah Al Urwatul Wutsqa yang diterbitkan di Paris oleh Jamaludin dan Muhammad Abduh pada tahun 1884).
Mirza Gulam Ahmad pada mulanya adakah golongan Syi'ah Isma'iliyah yang berfaham, bahwa Imam Ismail yang gaib, yaitu leturunan yang he-7 dari Saidina 'Ali akan lahir pada akhir zaman sebagai Imam Mahdi.
Tetapi Usia Mirza Gulam Ahmad ini 54 tahun, maka pada tahun 1890 ia menda'wakan dirinya Mujadid (pembaharu Agama), Imam Mahdi, 'Isa al Munthazar ('Isa yang ditunggu) dan sekaligus menda'wakan dirinya "Nabi Akhir Zaman".
Ajaran "ada Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw." bukan saja ditentang oleh kaum Syi'ah, baik Syi'ah Imamiyah, Syi'ah Zadiyah, atau pun Syi'ah Isma'iliyah karena bagi kaum Syi'ah Imam Mahdi itu adalah dari keturunan Saidina 'Ali, sedang Mirza Gulam Ahmad bukan dari keturunan Saidina 'Ali.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menentang pula sekeras-kerasnya faham Ahmadiyah ini, karena bagi mereka tidak ada klagi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw.
Gerakan Ahmadiyah ini kemudian terbagi menjadi dua, yaitu Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore, yang dipimpin oleh Khwaja Kamaluddin.
"Ahmadyah Lahore" banyak menerbitkan buku-buku dalam bahasa Inggris, juga ada sebuah tafsir al Qur'an dalam bahasa inggris yang dikarang oleh Maulawi Muhammad 'Ali tahun 1920. Buku-buku ini tersiar dalam kalangan kaum intelektual bangsa Indonesia.
Di kalangan rakyat banyak faham Ahmadiyah (Qadiyan atau Lahore) tidak laku, karena faham itu dianggap di luar lingkungan faham agama Islam.


B. Konsepsi-konsepsi dan Pendapat-pendapatnya.
1. Ia(Mirza Gulam Ahmad) adalah pemodernisasi Agama (kepercayaan cabang Lahore).
2. Ia adalah Nabi akhir zaman (kepercayaan cabang Qadiyan).
3. Jihad dalam Islam sesudah wafat Nabi Muhammad adalah hanya dengan lisan n tulisan.
4. Penguasa Inggris adalah penguasa yang diutus Tuhan untuk keselamatan umat manusia.
5. Nabi Isa sudah wafat dan makamnya berada di Kasymir.
6. Dan masih banyak lagi.

Itulah Sekilas profil orang yang menda'wakan dirinya Nabi Akhir Zaman. Kita harus berhati-hati dan yakin bahwa Nabi terkahir adalah Nabi Muhammad Saw.



Hutan menjadi salah satu sumber kehidupan di dunia ini,istilah yang terkenal adalah hutan sebagai paru-paru dunia,ya nggak? kadang terlintas pikiran mengapa orang-orang banyak yang memakan hutan??? aneh banget,seandainya hutan kita makan habis,kita mau bernafas pakek apa??? pakek USUS?kelestariam hutan mempunyai pengaruh yang besar bagi kehidupan,tidak lain dan tidak bukan untuk manusia juga,,manudia membutuhkan oksigen yang sebagian besar dkarena keberadaan hutan di bumi ini......... ayolah kawan kita jaga dan lestarikan hutan kita!!!!!!!!!!!!!

demi kelangsungan hidup kita juga kan? setidaknya kita mampu menjaga dan melestarikan hutan yang ada di sekitar kita,hutan indonesia.................

Sabtu, 20 Desember 2008

Abu Bakar Shiddiq

Nama beliau Abdullah bin Ustman Abu Quhafah,tetapi di masyhurkan hanya dengan nama Abu Bakar Shiddiq. Beliau seorang sahabat yang utana yang pertama masuk islam,kawan nabi sehidup dan semati,teman nabi di gua hera' dan kawan ketika pindah ke madinah.
Kesahabatn beliau tercantum dalam ayat Al-Qur'an Surat Taubah pada ayat ke 40. Beliau lebih muda dari Nabi dua tahun dan wafatnya terkemudaian dua tahun pula.
Beliau ikut bersama Nabi dalam semua peperangan sabil yang dilakukan oleh Nabi. Juga beliau selain mendengar hadits-hadits dari Nabi, juag hafal Qur'an keseluruhanya di luar kepala.
Beliau hanya merawikan 142 hadits,di antaranya hanya 6 dalam Bukhari dan Muslim,11 buah dalam Bukhari saja,1 dalam Muslim saja dan yang lain tersebar dalam berbagai kitab hadits.
Beliau tidak banyak merawikan hadits, walaupun beliau seorang sahabat Nabi yang paling dekat. dibanding Abu Hurairah yang merawikan 5374 hadits,Anas bin Malik sebanyak 2286 hadits,Siti 'Aisyah sebanyak 2210 hadits,maka Saidina Abu Bakar ternyata jauh ketinggalan.
hal ini disebabkan:
a. Setelah Nabi wafat beliau diangkat menjadi Khalifah menggantikan Nabi, sehingga
beliau sibuk dalam urusan-urusan negara.
b. Beliau lekas wafat, hanya 2 tahun sesuda Nabi, sehingga tak panjang waktu untuk
merawikan hadits.
Waktu di Madinah al Munawwarah petang Senin tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 H. Dlam usia 63 tahun, dan bermakam dekat makam Nabi Muhammad SAW.
Sampai sekarang makam beliau diziarahi oleh setiap orang yang menziarahi Nabi karena makam beliau berdampingan bersama-sama makam saidina Umar bin Khatab di dalam lingkungan Mesjid Madinah.


Rabu, 17 Desember 2008

look

DALAM SUATU KEHIDUPAN,MANUSIA TAK PERNAH LEPAS DARI YANG LAIN
Artinya:
Jika memang merasa membutuhkan,jangan pernah coba membuat orang lain gusar saat di dekatmu,jangan pernah sakiti perasaan orang lain sehingga mereka bisa dptkn kenyamanan saat berada di dekatmu.
Hukum alam yng biasa dikenal dengan hukum karma bisa saja akan menghampiri kita karena kita telah mengingkari hak orang lain yang memang pantas mereka dapatkan dari kita. jangan pernah menghindari dengan alasan karena itu bukan urusan kita,,kemauan mereka sebenarnya sama dengn kemauan kita,sehingga bila kita menolaknya berarti kita termasuk orang munafik yang ulung.
Kita semua punya hak yang sama,,kewajiban yang sama serta kedudukan yang sama di mata Sang Pencipta,,hanya emosi manusia yang membuat semua perbedaan ini ada,tapi bukan perbedaan yang diskriminatif,melainkan perbedaan tanggungjawab atas posisi kita dalam suatu wadah untuk menciptakan keadilan hidup didunia yang indah ini.

JANGAN MEMBEDAKAN SESAMAMU DARI APA YANG TAMPAK OLEH MATAMU,,TAPI BEDAKEN DIA DARI SISI YANG TERDALAM YANG TAK BISA KAU LIHAT ,,YANG HANYA BISA KAU RASAKAN SAAT ADA DI DEKATNYA.
SEHINGGA KEADILAN DIDUNIA INI BISA MULAI TUMBUH DAN KITA RASAKAN DALAM DIRI KITA KARENA KITA TELAH BERJANJI UNTUK BERBUAT ADIL KEPADA SESAMA ATAS DORONGAN LAHIR DAN BATIN SEBAGAI MAKHLUK YANG SAMA.

JANGAN PERNAH EGOIS DENGAN SETIAP ORANG YANG MEMBERI KASIH SAYANG KEPADAMU,NESKIPUN DIA TAK PERNAH MEMINTA,TAPI SLALU BERHARAP BISA MERASAKAN YANG SAMA DARIMU.